Selasa, 15 November 2011

Analisis Laporan Keuangan dan Pergerakan saham PT. Indosat,tbk.

I.               Deskripsi Singkat Perusahaan
1967   : Indosat didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing di Indonesia yang pertama kali menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit internasional.
1980   :  Berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi internasional pertama yang dibeli dan dimiliki 100% oleh pemerintah Indonesia.
1994   : Menjadi perusahaan publik terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek New York. Pemerintah memiliki 65% dan publik 35%.
2001   :  Mengambil alih saham mayoritas di Satelindo operator seluler & IDD di Indonesia. Mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3), sebagai operator seluler pelopor jaringan GPRS dan Layanan multimedia di Indonesia.
2002   :  Pemerintah RI menjual 8,10% sahamnya kepada publik dan selanjutnya menjual 41,94% kepada Singapore Technologies Telemedia Pte, Ltd (STT). Pemerintah memiliki 15,00%, STT memiliki 41,94% dan publik memiliki 43,06%.
2003   :  Bergabung dengan ketiga anak perusahaan Satelindo dan IM3, serta Bimagraha untuk menjadi operator seluler terkemuka di Indonesia.
2006   :  Memperoleh lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3.5G di Jakarta dan Surabaya.
2008   :  Saham Indosat secara tidak langsung dimiliki oleh Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C. (Qtel) sebanyak 40,81% melalui Indonesia Communications Limited (ICLM) dan Indonesia Communication Pte, Ltd (ICLS). Pemerintah Indonesia dan publik menguasai sisa saham sebesar masing-masing 14,29% dan 44,90%.
2009   :  Qtel kemudian membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari publik sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan kepemilikan sebesar 65%. Dengan begitu Indosat dimiliki oleh Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C. (Qtel) atas nama Qatar Telecom (Qtel) Asia) Pte, Ltd (65%). Pemerintah Indonesia (14,29%) dan publik (20,71%).
2010   :  Indosat telah menyelesaikan persiapan dari proses transformasi mendasar menjadi perusahaan berkinerja tinggi yang berfokus pada pelanggan, melalui restrukturisasi organisasi, modernisasi dan pengembangan jaringan seluler, serta upaya peningkatan keunggulan operasional.

Nilai-nilai Perusahaan
Integritas, Kerjasama, Keunggulan, Kemitraan, dan Fokus pada Pelanggan.
Visi
Menjadi pilihan utama pelanggan untuk seluruh kebutuhan informasi dan komunikasi.
Misi
·         Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi inovatif dan berkualitas untuk memberikan nilai lebih bagi para pelanggan.
·         Meningkatkan shareholder value secara terus menerus.
·         Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik.

II.               Analisis Kondisi Keuangan PT. Indosat, Tbk
Baik buruknya kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari 4 aspek yaitu aspek likuiditas, aspek leverage, aspek efisiensi, dan aspek profitabilitas.
1.               Aspek Likuiditas
Aspek ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Beberapa rasio yang dapat digunakan, antara lain :
a.             Rasio Lancar
 
b.            Rasio Cepat
 
c.             Rasio Kas
 
2.               Aspek Leverage
Aspek ini untuk mengukur tingkat risiko finansial perusahaan. Beberapa rasio yang dapat digunakan, antara lain :
a.             Rasio Hutang
 
b.            Total Hutang Terhadap Ekuitas
 
c.             Rasio Ekuitas
 
d.            Ekuitas Multiplier
 
e.             Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan
 
3.               Aspek Efisiensi
Aspek ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki secara efisien. Beberapa rasio yang dapat digunakan, antara lain :
a.             Perputaran Persediaan
 
b.            Periode Perputaran Persediaan
 
c.             Perputaran Piutang Dagang
 
d.            Periode Rata-rata Pelunasan Piutang Dagang
 
e.             Perputaran Total Aset
 
f.             Perputaran Aset Tetap
 


4.               Aspek Profitabilitas
Aspek ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Beberapa rasio yang dapat digunakan, antara lain :
a.             Rasio Marjin Laba Kotor
 
b.            Rasio Marjin Laba Operasi
 
c.             Rasio Marjin Laba Bersih
 
d.            Operating Income Return on Investment (OIROI)
 
e.             Tingkat Pengembalian atas Aset (ROA)
 
f.             Tingkat Pengembalian atas Ekuitas (ROE)
 
Berdasarkan 4 aspek diatas kondisi keuangan PT. Indosat, Tbk menurut laporan keuangan tahun 2005-2010, sebagai berikut :
Ket.
2005
2006
2007
2008
2009
2010
LIKUIDITAS
Rasio Lancar
1,3858
0,8328
0,9259
0,9049
0,5462
0,5155
Rasio Cepat
1,3483
0,8165
0,9119
0,8822
0,5376
0,5067
Rasio Kas
0,8757
0,4126
0,6908
0,5375
0,2169
0,1737

LEVERAGE
Rasio Hutang
0,5580
0,5500
0,6283
0,6576
0,6677
0,6547
Rasio Hutang terhadap Ekuitas
1,2781
1,2384
1,7204
1,9526
2,0467
1,9373
Rasio Ekuitas
0,4366
0,4441
0,3652
0,3368
0,3263
0,3379
Ekuitas Multiplier
2,2904
2,2516
2,7383
2,9692
3,0651
2,9589
Time Interest Earned Ratio
2,8874
2,7213
3,1637
2,5471
1,7155
1,5293
EFISIENSI
Perputaran Persediaan
45,2900 Kali
92,0945 Kali
83,9179 Kali
67,4984 Kali
147,8015 Kali
176,7455 Kali
Periode Perputaran Persediaan
8,0592 Hari
3,9633 Hari
4,3495 Hari
5,4075 Hari
2,4695 Hari
2,0651 Hari
Perputaran Piutang Dagang
9,8631 Kali
9,5471 Kali
15,6754 Kali
13,7440 Kali
9,6535 Kali
12,7026 Kali
Periode Rata-rata Pelunasan Piutang Dagang
37,0066 Hari
38,2315 Hari
23,2849 Hari
26,5570 Hari
37,8101 Hari
28,7343 Hari
Perputaran Total Aset
0,3535 Kali
0,3576 Kali
0,3639 Kali
0,3609 Kali
0,3420 Kali
0,3748 Kali
Perputaran Aset Tetap
0,4588 Kali
0,4285 Kali
0,4778 Kali
0,4439 Kali
0,3930 Kali
0,4243 Kali
PROFITABILITAS
Rasio Marjin Laba Kotor
20,30%
16,53%
17,77%
12,46%
11,86%
5,46%
Rasio Marjin Laba Operasi
31,51%
27,77%
27,41%
25,37%
17,07%
17,55%
Rasio Marjin Laba Bersih
14,01%
11,52%
12,38%
10,07%
7,96%
3,27%
OIROI/
ROI
11,14%
9,93%
9,98%
9,16%
5,84%
6,58%
ROA
4,95%
4,12%
4,51%
3,63%
2,72%
1,23%
ROE
11,34%
9,28%
12,34%
10,79%
8,34%
3,63%

·            Dilihat dari aspek likuiditas atau kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dari tahun 2005 sampai tahun 2010 semakin mengalami penurunan. Penurunan yang signifikan terjadi di tahun 2009 dan 2010, hal tersebut disebabkan karena baik aset lancar maupun kewajiban lancar sama-sama mengalami penurunan. Aset lancar dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 15,92% (didapat dari aset lancar tahun 2010 - aset lancar tahun 2009/aset lancar tahun 2010 X 100%). Penurunan aset lancar terjadi terutama di piutang lain-lain serta aset derivative. Kewajiban lancar dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 9,41% (didapat dari kewajiban lancar tahun 2010 – kewajiban lancar tahun 2009/kewajiban lancar tahun 2010 X 100%). Aset lancar turun lebih besar dibanding dengan kewajiban lancar, sehingga kualitas PT. Indosat, Tbk juga turun. Penurunan likuiditas yang terus-menerus dapat mengakibatkan semakin lama PT. Indosat, Tbk terperangkap dalam hutang.
·            Dilihat dari leverage atau tingkat risiko finansial yang dihadapi oleh perusahaan dari tahun 2005 ke tahun 2009 mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan karena penggunaan hutang dalam mendanai operasi PT. Indosat, Tbk semakin besar, sedangkan ekuitas semakin menurun. Di tahun 2010 penggunaan ekuitas dalam  mendanai kegiatan operasi perusahaan meningkat dibanding penggunaan hutang (jika membandingkan dengan tahun 2009). Kinerja atau kondisi keuangan PT. Indosat, Tbk jika hanya dilihat dari tahun 2009 ke tahun 2010 dapat dikatakan meningkat menjadi lebih baik, akan tetapi jika dilihat dari tahun 2005 sampai tahun 2009 kondisi keuangan PT. Indosat, Tbk tidak terlalu baik karena perusahaan lebih besar didanai oleh hutang, padahal semakin besar hutang perusahaan semakin tinggi pula risiko finansial yang dihadapi oleh perusahaan.
·            Dilihat dari seberapa efisien perusahaan menggunakan aset yang dimilikinya, jika dilihat dari rasio efisiensi, dapat dikatakan bahwa perusahaan semakin efisien dalam mengelola aset yang dimiliki, terutama dalam mengelola persediaan. Perputaran persediaan semakin cepat dari tahun 2008 sampai tahun 2010. Hal ini mungkin saja disebabkan penjualan kartu-kartu perdana dari PT. Indosat, Tbk meningkat. Hanya saja perusahaan terkendala dalam periode penagihan piutang dagangnya, tahun 2005 dan tahun 2006 periode penagihan piutang dagangnya lebih dari 1 bulan. Di tahun 2007 dan tahun 2008 periode penagihan piutang dagang semakin pendek sehingga dapat dikatakan perusahaan semakin efisien dalam mengelola piutang dagangnya. Efisiensi perusahaan dalam mengelola piutang dagang ternyata tidak terjadi di tahun 2009, karena ditahun 2009 periode penagihan piutang dagang lebih lama yaitu lebih dari 1 bulan. Namun, pada tahun 2010 perusahaan berhasil menaikkan kinerja penagihan piutang karena periode penagihan piutang semakin cepat daripada tahun 2009 yaitu 29 hari.
·            Dilihat dari profitabilitas atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PT Indosat, Tbk jika dilihat dari tahun 2005-2008 kinerja perusahaan baik karena mampu menghasilkan laba yang meningkat. Akan tetapi, di tahun 2009-2010 kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba mengalami penurunan. Laba menurun disebabkan karena beban usaha meningkat lebih besar, sedangkan pendapatan semakin menurun. Hal tersebut bisa saja terjadi karena mulai banyak muncul pesaing-pesaing dalam dalam dunia telekomunikasi. Dimana pesaing-pesaing tersebut mampu memberikan inovasi-inovasi dan penawaran yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh PT. Indosat.

















III.               Grafik dan Analisis Pergerakan Harga Saham
Saham adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas. Para pemodal membeli saham dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut. Oleh karena itu, para pemodal selalu mengharapkan bahwa perusahaan yang sahamnya mereka miliki akan terus beroperasi (going concern), serta mampu memberikan kembalian akan investasi yang mereka tanamkan. Para pemodal dapat dikategorikan sebagai investor dan spekulator. Dikategorikan sebagai investor jika para pemodal tersebut membeli saham untuk memiliki perusahaan dengan harapan mendapatkan dividen dan capital gain dalam jangka panjang, sedangkan spekulator adalah para pemodal yang membeli saham untuk segera dijual kembali bila situasi kurs dianggap paling menguntungkan.
Pergerakan harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Weston dan Brigham (1993 : 26-27) mengungkapkan bahwa faktor internal yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham adalah proyeksi laba per lembar saham, laba total yang dapat diperoleh, tingkat risiko dari dari proyeksi laba, proporsi hutang perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian dividen. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham adalah kondisi ekonomi global, pajak, dan keadaan bursa saham. Investor harus menyadari bahwa disamping akan memperoleh keuntungan, tidak menutup kemungkinan juga mereka akan mengalami kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut dapat dipengaruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga saham yang merupakan penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya kondisi perusahaan, kendala eksternal, kekuatan permintaan dan penawaran saham di pasar, serta kemampuan investor dalam menganalisis investasi saham. Sawidji (1996 : 81) mengungkapkan bahwa faktor utama yang dapat menyebabkan harga saham mengalami pergerakan adalah persepsi yang berbeda dari masing-masing investor sesuai dengan informasi yang didapat.
a.         Grafik Pergerakan Harga Saham
           

b.         Analisis Pergerakan Harga Saham
Secara umum pergerakan saham PT Indosat dipengaruhi oleh :
1.      Faktor Internal
a.          Struktur organisasi PT Indosat Tbk
Struktur organisasi PT Indosat tertata dengan baik sehingga pergerakan harga saham cenderung stabil.
b.         Pencapaian kinerja PT Indosat Tbk
Kinerja yang baik dalam PT Indosat dapat berpengaruh pada pertumbuhan PT Indosat sendiri. Hal ini dapat berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi dalam Indosat sehingga harga saham pun cenderung stabil.
c.          Modal PT Indosat Tbk
Modal yang besar dapat berpengaruh meningkatkan harga saham PT Indosat terlebih jika perusahaandalam mendanai operasinya menggunakan ekuitas yang lebih besar daripada hutang.
d.         Market Perception
Market perception merupakan consensus pasar sebagai hasil analisis para investor terhadap kinerja emiten saat ini dan peluang bisnis di masa depan yang berpotensi besar dalam pembentukan dan pergerakan harga suatu saham.
e.          Kondisi perkonomian dunia
Penurunan harga minyak dunia menyebabkan IHSG terus terpuruk di zona merah yang juga berdampak pada penurunan harga saham di Indosat. Krisis global turut mempengaruhi pergerakan harga saham PT Indosat yang cenderung turun.

Harga saham PT Indosat dari tanggal 3 Januari 2011-28 Oktober 2011 mengalami pergerakan yang cukup stabil. Kenaikan atau penurunannya dari hari ke hari tidak begitu signifikan. Pada bulan Januari tepatnya tepatnya tanggal 4 Januari 2011 volume transaksi saham PT Indosat menembus angka tertinggi yaitu 9.098.500, saar harga penutupan saham sebesar Rp 5000 per lembar. Volume transaksi saham mencapai angka tertinggi tersebut mungkin saja dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran akan saham PT Indosat di pasar saham tinggi.
Penawaran yang tinggi terjadi ketika banyak pemegang saham awal PT Indosat berniat untuk melepaskan kepemilikannya atas PT Indosat. Hal ini dapat disebabkan pemegang sahamnya sudah merasa mendapatkan keuntungan dan ingin berinvestasi pada perusahaan lain yang dianggap dapat memberikan keuntungan dan ingin berinvestasi pada perusahaan lain yang dianggap dapat memberikan keuntungan, atau dapat juga karena pemegang saham awal PT Indosat pesimis akan keuntungan yang dapat diperoleh sehingga mereka melepas sahamnya agar tidak terus merugi.
Permintaan yang tinggi dapat disebabkan calon-calon investor melihat bahwa harga saham PT Indosat dapat lebih tinggi kedepannya. Dapat juga mereka menganggap bahwa keuntungan mereka akan lebih besar jika mereka membeli saham PT Indosat saat itu.
Volume transaksi terendah saham PT Indosat selama periode 3 Januari-28 Oktober 2011 terjadi pada tanggal 13 September 2011. Pada tanggal tersebut volume transaksi saham PT Indosat adaalah 151.500 dan harga penutupan saham sebesar Rp 5.600 per lembar. Volume transaksi yang rendah tersebut dapat disebabkan karena pemegang saham PT Indosat masih ingin memiliki saham PT Indosat dengan harapan bahwa saham tersebut akan mengalami peningkatan lagi, karena sebelumnya saham PT Indosat dapat menembus harga Rp 6.000 per lembar (harga tertinggi). Harga saham yang tinggi menunjukkan bahwa saham tersebut semakin diminati oleh para investor dan juga menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin membaik. Volume transaksi saham yang rendah dapat juga terjadi karena calon investor menahan untuk tidak membeli saham PT Indosat dengan prediksi bahwa harga saham PT Indosat akan turun kembali seperti yang terjadi antara tanggal 7 September sampai tanggal 13 September 2011.
Dari tanggal 8 September 2011 harga saham PT Indosat dapat dikatakan terus mengalami penurunan. Penurunan harga saham terjadi hingga tanggal 5 Oktober 2011, dan setelah tanggal tersebut harga saham PT Indosat bergerak naik hingga tanggal 28 Oktober 2011. Harga saham terendah PT Indosat yang terjadi tanggal 5 Oktober 2011 adalah sebesar Rp 4.700 per lembar. Saham yang terus menurun menunjukkan bahwa minat investor terhadap saham PT Indosat berkurang dan juga menunjukkan kinerja dari PT Indosat semakin buruk. Akan tetapi, PT Indosat mampu membuktikan bahwa PT Indosat masih mampu bertahan dan memperbaiki kinerjanya, hal tersebut terbukti karena saham PT Indosat mulai bergerak naik dari Rp 4.700 sampai mencapai harga Rp 5.250 per lembar di tanggal 28 Oktober 2011.


















IV.               Analisis Hubungan Antara Kondisi Keuangan Perusahaan dengan Pergerakan Harga Saham Perusahaan
Saham merupakan janji dari perusahaan kepada investor akan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan kinerja yang baik agar mampu memberikan pengembalian yang layak bagi investor. Kinerja yang baik dari perusahaan akan menumbuhkan kepercayaan dari para pemodal untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Semakin para pemodal percaya mereka akan semakin tertarik untuk membeli saham sehingga harga saham perusahaan akan melambung naik.
Faktor fundamental perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan adalah ROI. ROI merupakan rasio yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating asset). ROI yang semakin meningkat menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para pemegang saham akan memperoleh keuntungan dari dividen yang diterima juga semakin meningkat.
Pada umumnya, investor akan mengharapkan manfaat dari investasinya dalam bentuk laba per lembar saham (Earning Per Share (EPS)), sebab EPS menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Dimana jumlah EPS yang akan didistribusikan kepada investor saham tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal pembayaran dividen. EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan gagal memberikan kemanfaatan sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.
Kinerja PT Indosat dilihat dari kondisi keuangannya dari tahun 2005-2010 mengalami kenaikan dan penurunan. ROI PT Indosat tahun 2010 lebih rendah dibandingkan ROI pada tahun 2005-2008. Meskipun jika dibandingkan ROI tahun 2009, ROI tahun 2010 sedikit mengalami kenaikan. Tahun 2005 ROI PT Indosat mencapai 11,14%, tahun 2009 jatuh di angka 5,84% dan tahun 2010 naik menjadi 6,58%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivanya pada tahun 2010 tidak begitu bagus bila dibandingkan dengan kemampuan perusahaan dari tahun 2005. Turunnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva dapat mengindikasikan bahwa kinerja PT Indosat menurun, sehingga kepercayaan investor terhadap saham PT Indosat juga menjadi rendah. Akibatnya harga saham PT Indosat sempat mengalami penurunan di tahun 2011. Akan tetapi, jika dibanding tahun 2009 kinerja PT Indosat dikatakan membaik karena mampu menaikkan ROI sebesar 0,74%, kenaikan tersebut memang tidak terlampau signifikan tetapi mampu menunjukkan bahwa ada upaya dari PT Indosat untuk memperbaiki kinerjanya. Adanya upaya tersebut dapat saja mempengaruhi penilaian investor untuk tetap mempertahankan saham PT Indosat atau bahkan menambah saham dengan harapan harga saham akan mengalami kenaikan.
Dilihat dari Earning Per Share (EPS) PT Indosat, tahun 2010 EPS PT Indosat anjlok menjadi Rp 119,1 per lembar. Padahal EPS PT Indosat sempat mencapai Rp 345,7 di tahun 2008 dan Rp 375,8 di tahun 2007. EPS yang cenderung turun membuat investor kembali berpikir untuk mempertahankan, menjual, atau membeli saham PT Indosat. Investor yang mempertahankan saham membuat volume transaksi saham menjadi kecil. Investor yang memilih menjual, melihat bahwa PT Indosat tidak mampu lagi memberikan pengembalian yang layak, sehingga mereka memilih untuk melepaskan kepemilikannya agar tidak terus mengalami kerugian. Investor yang memilih untuk membeli saham PT Indosat melihat bahwa PT Indosat telah mampu memperbaiki kinerja di tahun 2010 dibanding tahun 2009 dan harapan mereka akan kinerja yang akan membaik lagi juga tinggi.
Alasan-alasan tersebut diatas mengakibatkan di tahun 2011 harga saham PT Indosat mengalami pergerakan. Dari grafik tampak bahwa volume transaksi saham PT Indosat relatif stabil. Kestabilan tersebut menunjukkan bahwa meskipun kinerja perusahaan tidak terlalu menunjukkan perbaikan yang signifikan, tetapi kepercayaan investor terhadap PT Indosat masih tetap stabil.








V.               Kesimpulan
Dari analisis rasio keuangan diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT. Indosat, Tbk dari tahun 2005 – 2010, dilihat dari aspek likuiditas mengalami penurunan. Penurunan likuiditas PT Indosat yang terus menerus ini dapat mengakibatkan kegiatan operasional dari perusahaan didominasi oleh hutang. Dari aspek leverage, tahun 2005-2009 mengalami kenaikan. Hal  ini membuat tingkat risiko finansial perusahaan semakin tinggi, tetapi pada tahun 2010 perusahaan mampu untuk meminimalkan risiko finansialnya. PT Indosat semakin efisien dalam pengelolaan aset yang dimiliki terutama pada persediaan. Dari tahun 2005 perusahaan mengalami kendala terkait dengan penagihan piutang dagangnya. Akan tetapi, di tahun 2010 perusahaan mampu menaikkan kinerja penagihan piutang, hal ini dibuktikan dengan penagihan piutang yang semakin cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Dilihat dari profitabilitas PT Indosat menunjukkan kinerja yang baik pada tahun 2005-2008 ditunjukkan dengan perolehan laba yang meningkat. Tetapi dua tahun berikutnya laba perusahaan mengalami penurunan.
Harga saham PT Indosat dari tanggal 3 Januari 2011-28 Oktober 2011 mengalami pergerakan yang cukup stabil. Kenaikan atau penurunannya dari hari ke hari tidak begitu signifikan. Pada bulan Januari tepatnya tepatnya tanggal 4 Januari 2011 volume transaksi saham PT Indosat menembus angka tertinggi yaitu 9.098.500, saar harga penutupan saham sebesar Rp 5000 per lembar. Volume transaksi terendah saham PT Indosat selama periode 3 Januari-28 Oktober 2011 terjadi pada tanggal 13 September 2011. Pada tanggal tersebut volume transaksi saham PT Indosat adaalah 151.500 dan harga penutupan saham sebesar Rp 5.600 per lembar.
Pergerakan harga saham jika dikaitkan dengan kondisi keuangan dari PT Indosat menunjukkan hubungan searah. Turunnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva dapat mengindikasikan bahwa kinerja PT Indosat menurun, sehingga kepercayaan investor terhadap saham PT Indosat juga menjadi rendah.

Lebih jelasnya bisa download di 
http://www.4shared.com/document/y3Hh4xeW/sampul-tugas1.html
http://www.4shared.com/file/t-K3pBWL/ANALISIS_KONDISI_KEUANGAN_PT.html
http://www.4shared.com/file/0SR7xwXx/Lampiran_Perhitungan.html

1 komentar:

Fahtana Science mengatakan...

Rumusnya mana???

Posting Komentar